Pages

flagcounter 2

free counters

Pages - Menu

Rabu, 25 April 2012

cara jadi cewek populer

Tips jadi cewek populer dan gaul
    Hmm, cewek populer atau gaul pasti impian setiap gadis, tapi bagamana tips-tips untuk menjadi cewek gaul dan cewek manis yach?
 Siapa sih yang gak pengen jadi orang populer, entah itu cowok ataupun cewek pastinya menjadi populer atau setidaknya di sukain oleh lawan jenis akan menjadi nilai plus dalam hidup kamu.
 Mungkin banyak dari kamu para cewek yang udah ngelakuin banyak hal agar bisa jadi sosok yang menarik perhatian para cowok, diantaranya adalah dengan tampil semenarik dan secantik mungkin, karena banyak cewek yang berfikir penampilan luar adalah hal yang utama buat menggaet cowok idamannya. berikut ini adalah sedikit tips buat kmu untuk mewujudkan impian kamu agar menjadi cewek yang di sukain para cowok ^^
Jadilah cewek yang mudah didekati
Maksudnya disini adalah jadi cewek jangan sok jual mahal (tapi juga jangan jadi cewek murahan). Jikalau anda didekati oleh cowok jangan jutek-jutek. Entar para cowok akan lari semua. Selalu ingat bahwa jumlah cewek lebih banyak daripada cowok jadi kalau anda terlalu sombong bisa-bisa anda kehabisan cowok alias jadi perawan tua.

Jangan Dandan berlebihan
Kalo masalah yang satu ini perlu diperhatikan benar. Soalnya jika tidak bisa fatal. Kenapa ? karena jika anda keluar malam dan anda pake make up berlebihan dan berjalan-jalan di jalanan pastinya anda akan disebut cewek bispak. Niatnya cari cowok dan gebetan tapi malah ketangkep satpol PP, kan lucu juga namanya.

Jadilah Cewek yang Berselera Humor
Ini dari pengalaman saya di sekolah saja. Ada salah satu teman saya cewek yang galak dan juga mukanya tidak pernah dihiasi senyuman alias cemberut terus. Bukan hanya cowok ga jatuh cinta sama dia. Tapi cowok-cowok temenan sama dia aja mikir. Karena udah muka cemberut terus, ga ada selera humornya sama sekali trus abis gitu galak lagi waduh gawat bener tuh.


“Tampilkanlah Kecantikan Anda dari Dalam Hati dan perilaku anda.
Nah ini juga salah satu unsur terpenting bagi wanita atau cewek di seluruh nusantara. Cewek cantik, cewek manis, bahkan cewek hot mudah banget dicari. Tapi cewek yang baik hati dan juga cantik mukanya dicari sulit sekali. Seperti cari jarum dalam jerami”.

PENYAKIT SIROSIS HATI


SIROSIS HATI



BATASAN :        
Adalah suatu penyakit hati menahun berupa kerusakan parenkim difus yang ditandai oleh perubahan sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sistem arsitektur hati yang disebabkan oleh fibrosis difus, penumpukan jaringan ikat kolagen, serta regenerasi noduler hepatosit.

Klasifikasi morfologis :
1.    Sirosis mikronoduler
2.    Sirosis makronoduler
3.    Sirosis mikro + makronnoduler
4.    Sirosis multilobuler

Etiologi (Sherlock):
1.    Sirosis oleh karena hepatitis virus kronis : VHB, VHC, VHD
2.    Sirosis alkohlik
3.    Sirosis pada penyakit metabolik : galaktosemia, glycogen storage disease, defisiensi a1-antitripsin, hemokromatosis, penyakit Wilson, DM, tyrosinemia
4.    Sirosis bilier
5.    Sirosis kongestif/ vaskuler : Sindroma Budd-Chiari, gagal jantung (cardiac cirrhosis)
6.    Imunologi ( Lupoid hepatitis)
7.    Toxin dan obat : methotrexate, amiodarone
8.    Sirosis kriptogenik
9.    Sirosis “Indian childhood”

PATOFISIOLOGI :
Sirosis terjadi akibat nekrosis sel-sel hepatosit. Apapun penyebabnya, gambaran histologis akhir adlah sama, yakni berupa perubahan arsitektur hati yang ireversibel. Respon hati terhadap nekrosis bersifat terbatas berupa : kolaps lobulus hati, septa jaringan ikat fibrous yang difus, dan terbentuknya nodul regeneratif oleh hepatosit.
Bila terjadi nekrosis hepatosit, maka jaringan retikulun kolaps terutama di daerah portal dan zona sentralis (terbentuk “bridging”. Regenerasi sel-sel hepatosit membentuk nodul regeneratif dalam berbagai ukuran. Nodul regeneratif ini mengakibatkan distorsi pembuluh darah hati, mengganggu sirkulasi portal sehingga terjadi hipertensi portal.
Basal membran yang terbentuk pada celah Disse (perisinusoidal) menyebabkan pertukaran metabolit antara darah sinusoid dan hepatosit terganggu.
Kerusakan arsitektur hati yang difus juga mengganggu fungsi metabolisme hati secara keseluruhan (kegagalan fungsi hati)              

MANIFESTASI KLINIS :
1.    Sirosis hepatis kompensata
Kegagalan faal hati dan hipertensi portal belum tampak nyata. Kecurigaan sirosis apabila dijumpai penderita dengan demam ringan, spider nevi, eritema palmaris atau edema tungkai dan epistaksis yang sulit diterangkan
2.    Sirosis hepatis dekompensata
Manifestasi klinis kegagalan faal hati dan hipertensi portal adalah nyata

Subjektif :
Perut membesar, kaki bengkak, badan lemah, nafsu makan berkurang, mudah kenyang, BB menurun, rasa tidak enak di epigastrium, BAB hitam atau muntah darah


Objektif :
Kegagalan faal Hati :
Spider nevi, eritema palmaris,ikterus, ginekomasti, bulu ketiak, dada dan pubis rontok, atrofi testis, ensefalopati hepatik, gangguan haid, amemia, edema, asites, efusi pleura, hipoalbumin-emia (rasio albumin/globulin terbalik)
Hipertensi portal :
Varises esofagus, splenomegali, asites, hemoroid, sirkulasi kolateral. 
 Penyulit :
Akut : ensefalopati hepatik, hematemesis melena, peritonitis bakteriil spontan (SBP), sindroma hepatorenal, mudah infeksi, trombosis vena porta
Kronis : degenerasi maligna (karsinoma hepatoseluler)







ASITES pada SH


Faktor pembentuk cairan asites :
1.      Hepatic Venous Outflow Block

Hepatic Venous Outflow Block è tekanan sinusoid intrahepatik Ú è cairan sinusoid keluar menjadi cairan limfe è saluran limfe è ductus thoracicus è pembuluh darah vena. Tetapi oleh karena kapasitas duktus thoracicus terbatas è ekses cairan limfe hati menembus kapsula hati è peritoneum è asites 

2.      Sinusoid hati dan sistem pembuluh darah usus

Tekanan v.portaÚ èaliran sinusoid dan kapiler pembuluh darah usus : tekanan hidrostatik Ú è masuk dalam sinusoid hati è transudasi  

3.      Penurunan sintesa albumin
4.      Substansi hormonal
Melaui tubulus ginjal : aldosteron, angiotensin II, cathecolamin, estrogen, antinatriuretic agent

Patofisiologi pembentukan cairan asites :
1.      Underfilling theory 
Progresif liver disease è Hepatic Venous Outflow Block è increased intrahepatic and portal venous pressure è ascites formation è contraction or underfilling of the non-splanchnic plasma volume è urinary sodium retension è ascites formation
2.      Overfilling theory
Progresif liver disease è urinary sodium retention è expansion or overfilling of the plasma volume è ascites è relatif plasma volume contraction è urinary sodium retention
3.      Teori vasodilatasi arteri perifer
Perubahan struktur parenkim è vasodilatasi sirkulasi splanknik
Pintas porto-sistemik (intra/ekstrahepatik) è vasodilatasi 
Vasodilatasi slanknik, otot, kulit dan paru è tahanan perifer Ø è volume efektif darah arteri Ø è peningkatan tonus saraf simpatik adrenergik è mengaktivasi 3 sistem vasokonstriktor :
(1)   Renin-angiotensin aldosteron è retensi Na
(2)   Sistim arginin vasopresin è retensi air
(3)    Saraf simpatik (& angiotensin) è penurunan GFR è peÚ reabsorbsi garam
pada tubulus proksimalis  


 
Penatalaksanaan :
1.      Istirahat tirah baring
2.      Diet rendah garam (20-40 mmol/hr) dan pembatasan cairan (dibatasi sampai 1 liter/ hari bisa ditambah bila asites dapat terkontrol dengan baik 
3.      Pemberian diuretika

Minggu, 22 April 2012


PEMBAHASAN BAKTERI

A.UJI MOTILITAS TETES GANTUNG
Metode tetes gantung ini dipergunakan untuk mengamati proses kehidupan tertentu, misalnya motilitas dan reproduksi. Metode ini berguna sekali apabila morfologi mikroorganisme yang tengah diperiksa dapat rusak karena perlakuan dengan panas atau bahan kimia ataupun bila organisme tersebut sukar untuk diwarnai.
       Hasil yang diperoleh adalah bakteri sampel bergerak naik turun (motil), dan berbentuk basil (silinder).  Karena flagellum terlampau kecil untuk dilihat melalui mikroskop cahaya. Pewarnaan dengan menggunakan mordan juga tidak dilakukan. B. subtilis bergerak dengan menggunakan organ atau flagel. Bacillus subtilis termasuk gram positif,  oleh karena itu diperkiran bakteri tersebut memiliki dua bagian yang membentuk cincin yang melekatkan flagel dengan membran sitoplasma atau dinding sel. Bakteri ini berukuran 1.5 x 4.5 µm, sendiri-sendiri atau tersusun dalam bentuk rantai. Sumber juga mengatakan bahwa Bacillus subtilis ini termasuk dalam klasifikasi flagel berkedudukan lateral. objek glass diberikan vaselin, karena vaselin berguna agar suspensi bakteri tidak kering. Vaselin atau jeli petroleum ini juga berfungsi untuk mengurangi laju penguapan dan meniadakan aliran udara.
B.uji flagella
Kebanyakan bakteri, flagella menjadi sangat kecil seperti tak kelihatan pada pengujian mikroskop. Flagella telah diamati pada pengujian bidang gelap (dark-field) spesies bakteri tertentu, tetapi kehadiran mereka biasanya dikenali oleh fakta bahwa sel tertentu adalah motile. Kehadiran flagella dapat dipertunjukkan dengan teknik pengecetan khusus yang melibatkan pemecatan cukup celupan pada flagella untuk menciptakan badan cukup besar menjadi dipecahkan di bawah mikroskop. Proses pengecetan dipekerjakan untuk tujuan meningkatkan intensitas pengecetan individu flagella dengan cukup bahwa dekat batas lebih rendah dari tenaga pemecahan menjadi nyata tanpa ditandai peningkatan dalam ketebalan, atau proses kedua-duanya mungkin dilibatkan.
Basis semua pengecetan flagella adalah persiapan perlakuan sel dengan tajam, yang biasanya solusi koloidal kompleks sering berisi tannates. Sukses pengecetan tergantung luas pantas dipertimbangkan pada status koloidal tajam. Flagella sangat mudah pecah, dan kepedulian besar harus dipekerjakan dalam penanganan organisma dan dalam preparat corengan. Kehadiran bahan organik dan bekas peninggalan selular biasanya merintangi demonstrasi flagella, sebagai hal asing dapat bereaksi dengan tajam dan menyerap jumlah celupan pantas dipertimbangkan, seperti itu bertentangan dengan pengamatan corengan. Flagella dapat juga diamati menurut pemecatan perak dibandingkan dari bahan celupan pada preparat tajam (Clifton, 1958).
Flagel merupakan salah satu alat gerak bakteri. Letak flagel dapar polar, bipolar, peritrik, maupun politrik. Flagel mengakibatkan bakteri dapat bergerak berputar. Penyusun flagel adalah sub unit protein yang disebut flagelin, yang mempunyai berat molekul rendah. Ukuran flagel berdiameter 12-18 nm dan panjangnya lebih dari 20 nm. Pada beberapa bakteri, permukaan selnya dikelilingi oleh puluhan sampai ratusan pili, dengan panjang 12 nm. Pili disebut juga sebagai fimbrae. Sex-pili berperan pada konjugasi sel. Pada bakteri Escherichia coli strain K-12 hanya dijumpai 2 buah pili.

Minggu, 15 April 2012

DANBOO...
Sebelumnya ada yang tau DANBO itu ? DANBO sejenis boneka kardus yang sekarang lagi ngetren loooh :D mungkin 10 Menit yang lalu saya baru saja mengerti tentang DANBO tadi . heheheh :D
DANBO adalah kependekan dari Danboard . DANBO sebenernya tuh di ambil dari kata "DANBORU" yang bahasa jepang sering dibilang kardus .  Pasti bagi yang udah tau DANBO ini pasti bada bilang kalo Boneka yang satu ini sangatlah imut dan lucu .

Bentuk dari boneka Danbo ini sangatlah unik, yaitu action figure dengan penampilan seperti manusia dengan ukuran mini 7 cm dan 13 cm.Semua orang yang melihat pasti akan merasa gemas dengan yang satu ini  .  Bagaimana tidak ? Si DANBO ini bisa digerakkan secara manual dan juga bisa di bentuk dengan bentuk sesuai keinginan sobat semua :D Nah sedikit mengulas harga , dijepang boneka DANBO ini dijual seharga 5000 Yen , dan berkisar Rp. 500.000 ribu rupiah per bijinya mahal bukan ? Oya DANBO ada juga serial buat MANGAnya loh . Di serial MANGA , DANBO bisa bergerak setelah kita memasukkan koin ke dalam mulutnya 
Nah bagi sobat semua yang mau sama boneka DANBO ini gak usah jauh jauh ke JEPANG kok :D heheheh sobat tinggal bisa beli dengan ONLINE saja di Amazone.jp untuk harganya saya pun juga belum tahu :D jadi silahkan cek cek dulu deeeh .
 
 
INI ADALAH contooh paraa ekspresi danbo...
 









Sabtu, 14 April 2012

 SELURUH NAFAS INI => Last Child feat giselle



Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa tak akan pernah bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kita

Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Kita telah lewati rasa yang pernah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku

Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini

Dan ini yang terakhir (aku menyakitimu)
Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu hooo..)
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi
Ini yang terakhir, dan ini yang terakhir
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi

Jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
 TAK TERKALAHKAN ( BONDAN PRAKOSO feat FADE2BLACK)

Kau yang di sana yang berjiwa lemah,
Mendekat padaku! Raih tanganku!
Karena ku di sini pantang menyerah,
Bersatu kita kuat, bersama kita hebat dan tak’kan terkalahkan!
We got to move on
Bergerak on and on and on
You got to move in
Come’on.. come’on.. come’on lets join! (2x)

Bergerak, beranjak, merapat, melesat.
Angkat semangatmu kawan,
Kita dibarisan depan,
Satukan tekad.. kita tak terkalahkan!
Satukan langkah.. kita tak terkalahkan!

Reff:
Kau Yang di sana,
Yang berjiwa lemah,
Mendekat padaku! Raih tanganku!
Karena ku di sini pantang menyerah,
Bersatu kita kuat, bersama kita hebat dan tak’kan terkalahkan!

berkali kubilang khan
Jadi org harus optimis,
Mencari terang ditengah hujan,
Dont stop! jangan bergerak statis!

Jump..jump..Melangkah pasti
Pump..pump..ku terbang tinggi yo!
Yea that’s true we can handle it Unbreakable, we can break that shit!

Come on..Here We GO!
Satukan tangan, kita Let’s GO!
I’m unbeatable, layaknya Chris John.
We gotta move on,
Bergerak on and on and on!
You gotta move in,
Come on.. come on.. come on.. lets join!

It’s our time to make it right to get everything tonight and fight for your rights.
Let the music take control, let the music take your soul!

Reff:
Kau yang di sana, yang berjiwa lemah,
Mendekat padaku! Genggam tanganku!
Karena ku di sini takkan menyerah,
Bersatu kita kuat, bersama kita hebat dan tak’kan terkalahkan!

We got to move on
Bergerak on and on and on
You got to move in
Come’on.. come’on.. come’on lets join! (4x)

Rabu, 11 April 2012

TEST ELISA


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            ELISA sebagai salah satu metode uji serologis mempunyai satu kelebihan yaitu mampu mendeteksi beberapa jenis antibodi dari 1 sampel serum (tergantung dari kit ELISA yang digunakan). ELISA juga memiliki tingkat spesifikasi (yaitu kemampuan mendeteksi ayam yang tidak terinfeksi atau ayam yang tidak terinfeksi dinyatakan negatif) yang tinggi.

Peralatan yang digunakan dalam uji serologis melalui ELISA salah satunya ialah microreader
Metode uji ini banyak digunakan untuk mendeteksi infeksi virus (IB atau IBD) maupun bakteri, seperti Salmonella sp. dan Pasteurella multocida. ELISA juga merupakan metode uji serologis yang cepat untuk menguji sampel dalam jumlah besar. Namun peralatannya, seperti reader, washer dan komputer relatif mahal.


B.     Rumusan Masalah
·         Apa definisi tes ELISA ?
·         Apa jenis – jenis tes ELISA ?
·         Bagaimana mekanisme kerja tes ELISA ?
·         Bagaimana cara kerja tes ELISA ?
·         Apa guna dari tes ELISA ?


C.     Tujuan
·         Mengetahui pengertian uji serologis dengan metode ELISA
·         Mengetahui guna dari tes ELISA
·         Mengetahui jenis-jenis tes ELISA
·         Mengetahui prosedur kerja dari tes ELISA
·         Mengetahui mekanisme kerja dari tes ELISA

BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI
ELISA (singkatan bahasa Inggris: Enzyme-linked immunosorbent assay) atau 'penetapan kadar imunosorben taut-enzim' merupakan uji serologis yang umum digunakan di berbagai laboratorium imunologi. Uji ini memiliki beberapa keunggulan seperti teknik pengerjaan yang relatif sederhana, ekonomis, dan memiliki sensitivitas yang cukup tinggi. ELISA diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Peter Perlmann dan Eva Engvall untuk menganalisis adanya interaksi antigen dengan antibodi di dalam suatu sampel dengan menggunakan enzim sebagai pelapor (reporter label).
Umumnya ELISA dibedakan menjadi dua jenis, yaitu competitive assay yang menggunakan konjugat antigen–enzim atau konjugat antobodi–enzim, dan non-competitive assay yang menggunakan dua antibodi. Pada ELISA non-competitive assay, antibodi kedua akan dikonjugasikan dengan enzim sebagai indikator. Teknik kedua ini seringkali disebut sebagai "Sandwich" ELISA.
Uji ini dilakukan pada plate 96-well berbahan polistirena. Untuk melakukan teknik "Sandwich" ELISA ini, diperlukan beberapa tahap yang meliputi:
  1. Well dilapisi atau ditempeli antigen.
  2. Sampel (antibodi) yang ingin diuji ditambahkan.
  3. Ditambahkan antibodi kedua yang dikonjugasikan dengan enzim tertentu seperti peroksidase alkali. Antibodi kedua ini akan menempel pada antibodi sampel sebelumnya.
  4. Dimasukkan substrat enzim yang dapat menimbulkan warna tertentu saat bereaksi.
  5. Intensitas warna campuran diukur dengan spektrofotometer yang disebut ELISA reader hingga mendapatkan hasil berupa densitas optis (OD). Dengan menghitung rata-rata kontrol negatif yang digunakan, didapatkan nilai cut-off untuk menentukan hasil positif-negatif suatu sampel. Hasil OD yang berada di bawah nilai cut-off merupakan hasil negatif, dan demikian juga sebaliknya.
Uji ini memiliki beberapa kerugian, salah satu di antaranya adalah kemungkinan yang besar terjadinya hasil false positive karena adanya reaksi silang antara antigen yang satu dengan antigen lain.[2] Hasil berupa false negative dapat terjadi apabila uji ini dilakukan pada window period, yaitu waktu pembentukan antibodi terhadap suatu virus baru dimulai sehingga jumlah antibodi tersebut masih sedikit dan kemungkinan tidak dapat terdeteksi.[3]


B. JENIS TES ELISA
           
1.      Indirect ELISA
Tahap umum yang digunakan dalam indirect ELISA untuk mendeterminasi konsentrasi antibodi dalam serum adalah:
1)      Suatu antigen yang sudah dikenal dan diketahui konsentrasinya ditempelkan pada permukaan lubang plate mikrotiter. Antigen tersebut akan menempel pada permukaan plastik dengan cara adsorpsi. Sampel dari konsentrasi antigen yang diketahui ini akan menetapkan kurva standar  yang digunakan untuk mengkalkulasi konsentrasi antigen dari suatu sampel yang akan diuji.
2)      Suatu larutan pekat dari protein non-interacting, seperti bovine serum albumin (BSA) atau kasein, ditambahkan dalam semua lubang plate mikrotiter.  Tahap ini dikenal sebagai blocking, karena protein serum memblok adsorpsi non-spesifik dari protein lain ke plate.
3)      Lubang plate mikrotiter atau permukaan lain kemudian dilapisi dengan sampel serum dari antigen yang tidak diketahui, dilarutkan dalam buffer yang sama dengan yang digunakan untuk antigen standar. Karena imobilisasi antigen dalam tahap ini terjadi karena adsorpsi non-spesifik, maka konsentrasi protein total harus sama dengan antigen standar.
4)      Plate dicuci, dan antibodi pendeteksi yang spesifik untuk antigen yang diuji dimasukkan dalam lubang. Antibodi ini hanya akan mengikat antigen terimobilisasi pada permukaan lubang, bukan pada protein serum yang lain atau protein yang terbloking.
5)      Antibodi sekunder, yang akan mengikat sembarang antibodi pendeteksi, ditambahkan dalam lubang. Antibodi sekunder ini akan berkonjugasi menjadi enzim dengan substrat spesifik. Tahap ini bisa dilewati jika antibodi pendeteksi berkonjugasi dengan enzim.
6)      Plate dicuci untuk membuang kelebihan konjugat enzim-antibodi yang tidak terikat.
7)      Dimasukkan substrat yang akan diubah oleh enzim untuk mendapatkan sinyal kromogenik/ fluorogenik/ elektrokimia.
8)      Hasil dikuantifikasi dengan spektrofotometer, spektrofluorometer atau alat optik/ elektrokimia lainnya.
Enzim bertindak sebagai amplifier, bahkan jika hanya sedikit antibodi terikat enzim yang tetap terikat, molekul enzim akan memproduksi berbagai molekul sinyal. Kerugian utama dari metode indirect ELISA adalah metode imobilisasi antigennya non-spesifik, sehingga setiap protein pada sampel akan menempel pada lubang plate mikrotiter, sehingga konsentrasi analit yang kecil dalam sampel harus berkompetisi dengan protein serum lain saat pengikatan pada permukaan lubang.


2. Sandwich ELISA
Tahapan dalam Sandwich ELISA adalah sebagai berikut:
  1. Disiapkan permukaan untuk mengikatkan antibodi ‘penangkap’
  2. Semua non spesifik binding sites pada permukaan diblokir
  3. Sampel berisi antigen dimasukkan dalam plate
  4. Plate dicuci untuk membuang kelebihan antigen yang tidak terikat
  5. Antibodi primer ditambahkan, supaya berikatan secara spesifik dengan  antigen
  6. Antibodi sekunder yang berikatan dengan enzim dimasukkan, yang akan berikatan dengan antibodi primer
  7. Plate dicuci, sehingga konjugat antibodi-enzim yang tidak terikat dapat dibuang
  8. Ditambahkan reagen yang dapat diubah oleh enzim menjadi sinyal berwarna/ berfluoresensi/ elektrokimia
  9. Diukur absorbansinya  untuk menetukan kehadiran dan kuantitas dari antigen
Keuntungan utama dari metode sandwich ELISA adalah kemampuannya menguji sampel yang tidak murni, dan mampu mengikat secara selektif antigen yang dikehendaki. Tanpa lapisan pertama antibodi penangkap, semua jenis protein pada sampel (termasuk protein serum) dapat diserap secara kompetitif oleh permukaan lempeng, menurunkan kuantitas antigen yang terimobilisasi.

3. ELISA kompetitif
Tahapan pengerjaan ELISA kompetitif berbeda dari dua metode yang telah dibahas sebelumnya, yaitu:
  1. Antibodi yang tidak berlabel diinkubasi dengan kehadiran antigennya
  2. Komplek antigen-antibodi ini selanjutnya ditambahkan pada lubang yang telah dilapisi antigen
  3. Plate dicuci, sehingga kelebihan antibodi tercuci (semakin banyak antigen dalam sampel, semakin sedikit antibodi yang dapat terikat pada antigen yang menempel pada permukaan lubang, karena inilah disebut kompetisi
  4. Ditambahkan antibodi sekunder yang spesifik utnuk antibodi primer. Antibodi sekunder ini berpasangan dengan enzim
  5. Substrat ditambahkan, enzim akan mengubah substrat menjadi sinyal kromogenik/ fluoresensi.
Dalam ELISA kompetitif, semakin tinggi konsentrasi antigen orisinal,semakin lemah sinyal yang dihasilkan.










C. MEKANISME KERJA