PEMBAHASAN BAKTERI
A.UJI MOTILITAS TETES GANTUNG
Metode tetes
gantung ini dipergunakan untuk mengamati proses kehidupan tertentu, misalnya
motilitas dan reproduksi. Metode ini berguna sekali apabila morfologi mikroorganisme
yang tengah diperiksa dapat rusak karena perlakuan dengan panas atau bahan
kimia ataupun bila organisme tersebut sukar untuk diwarnai.
Hasil yang diperoleh adalah bakteri
sampel bergerak naik turun (motil), dan berbentuk basil (silinder). Karena flagellum terlampau kecil untuk dilihat
melalui mikroskop cahaya. Pewarnaan dengan menggunakan mordan juga tidak
dilakukan. B. subtilis bergerak dengan menggunakan organ atau flagel. Bacillus
subtilis termasuk gram positif, oleh
karena itu diperkiran bakteri tersebut memiliki dua bagian yang membentuk
cincin yang melekatkan flagel dengan membran sitoplasma atau dinding sel.
Bakteri ini berukuran 1.5 x 4.5 µm, sendiri-sendiri atau tersusun dalam bentuk
rantai. Sumber juga mengatakan bahwa Bacillus subtilis ini termasuk dalam
klasifikasi flagel berkedudukan lateral. objek glass diberikan vaselin, karena
vaselin berguna agar suspensi bakteri tidak kering. Vaselin atau jeli petroleum
ini juga berfungsi untuk mengurangi laju penguapan dan meniadakan aliran udara.
B.uji flagella
Kebanyakan bakteri, flagella menjadi sangat kecil seperti tak kelihatan
pada pengujian mikroskop. Flagella telah diamati pada pengujian bidang gelap
(dark-field) spesies bakteri tertentu, tetapi kehadiran mereka biasanya
dikenali oleh fakta bahwa sel tertentu adalah motile. Kehadiran flagella dapat
dipertunjukkan dengan teknik pengecetan khusus yang melibatkan pemecatan cukup
celupan pada flagella untuk menciptakan badan cukup besar menjadi dipecahkan di
bawah mikroskop. Proses pengecetan dipekerjakan untuk tujuan meningkatkan
intensitas pengecetan individu flagella dengan cukup bahwa dekat batas lebih
rendah dari tenaga pemecahan menjadi nyata tanpa ditandai peningkatan dalam
ketebalan, atau proses kedua-duanya mungkin dilibatkan.
Basis semua pengecetan flagella adalah persiapan perlakuan sel dengan
tajam, yang biasanya solusi koloidal kompleks sering berisi tannates. Sukses
pengecetan tergantung luas pantas dipertimbangkan pada status koloidal tajam.
Flagella sangat mudah pecah, dan kepedulian besar harus dipekerjakan dalam
penanganan organisma dan dalam preparat corengan. Kehadiran bahan organik dan
bekas peninggalan selular biasanya merintangi demonstrasi flagella, sebagai hal
asing dapat bereaksi dengan tajam dan menyerap jumlah celupan pantas
dipertimbangkan, seperti itu bertentangan dengan pengamatan corengan. Flagella
dapat juga diamati menurut pemecatan perak dibandingkan dari bahan celupan pada
preparat tajam (Clifton, 1958).
Flagel merupakan salah satu alat gerak bakteri. Letak flagel dapar polar,
bipolar, peritrik, maupun politrik. Flagel mengakibatkan bakteri dapat bergerak
berputar. Penyusun flagel adalah sub unit protein yang disebut flagelin, yang
mempunyai berat molekul rendah. Ukuran flagel berdiameter 12-18 nm dan
panjangnya lebih dari 20 nm. Pada beberapa bakteri, permukaan selnya
dikelilingi oleh puluhan sampai ratusan pili, dengan panjang 12 nm. Pili
disebut juga sebagai fimbrae. Sex-pili berperan pada konjugasi sel. Pada
bakteri Escherichia coli strain K-12 hanya dijumpai 2 buah pili.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar