Pages

flagcounter 2

free counters

Pages - Menu

Selasa, 22 Mei 2012

Laju Endap Darah metode Wintrobe



1.      Pengertian
Laju Endap Darah (LED) atau Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) menyorot pada eritrosit, yaitu menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrosit dengan plasma. Darah dengan antikoagulan yang dimasukkan ke dalam tabung yang berlumen kecil dan diletakkan tegak lurus akan menunjukkan pengendapan eritrosit dengan kecepatan yang ditentukan oleh rasio permukaan : volume eritrosit. Pengendapan sel ini yang disebut laju endap darah bertambah cepat bila berat sel meningkat, tetapi kecepatan akan berkurang bila permukaan sel lebih luas. Sel-sel kecil mengendap lebih lambat daripada sel-sel yang menggumpal, karena bila sel-sel menggumpal, peningkatan berat gumpalan lebih besar daripada peningkatan luas permukaan. Kecepatan pengendapan darah diukur dalam kolom plasma. Pengendapan sel ini yang disebut dengan Laju Endap Darah  (Siti Boedina Kresna, 1994).
Dalam darah normal nilai LED relatif lebih kecil karena pengendapan eritrosit akibat tarikan gravitasi diimbangi oleh tekanan ke atas akibat perpindahan plasma. Bila viskositas plasma tinggi atau kadar kolesterol meningkat, tekanan ke atas mungkin dapat menetralisi tarikan ke bawah terhadap setiap sel atau gumpalan sel. Sebaliknya, setiap keadaan yang meningkatkan penggumpalan atau perlekatan sel satu dengan yang lain akan meningkatkan LED.
Adanya makromolekul dengan konsentrasi tinggi di dalam plasma, dapat mengurangi sifat saling menolak di antara sel eritrosit, dan mengakibatkan eritrosit lebih mudah melekat satu dengan yang lain, sehingga memudahkan terbentuknya rouleaux. Rouleaux adalah gumpalan eritrosit yang terjadi bukan karena antibodi atau ikatan konvalen, tetapi karena saling tarik-menarik di antara permukaan sel. Bila perbandingan globulin terhadap albumin meningkat atau kadar fibrinogen sangat tinggi, pembentukan rouleaux dipermudah hingga LED meningkat.
a.       Faktor eritrosit sendiri
LED ↑ pada keadaan : makrositosis, anemia, rouleaux formasi
LED ↓ pada keadaan : mikrositosis, poikilositosis, polisitemia
b.      Faktor plasma
Yang meningkatkan LED :
-          Kolesterol : bila kadar kolesterol meningkat à eritrosit lebih mudah melekat satu dengan yang lainnya à LED meningkat
-          Fibrinogen : fibrinogen yang tinggi à pembentukan rouleaux sangat mudah terjadi à LED meningkat
-          Globulin : bila globulin terhadap albumin meningkat à LED meningkat
Yang menurunkan LED :
-          Albumin
Pembentukan rouleaux tergantung dari komposisi protein plasma dan perubahan protein plasma akan mempengaruhi LED, karena itu kadar albumin yang tinggi menyebabkan LED menurun.
-          Lecitin
c.       Faktor viskositas
Bila viskositas meningkat à LED ↓
d.      Faktor teknik
-          Posisi tabung yang tidak vertikal
-          Perbandingan antara darah dengan antikoagulan
-          Faktor pemeriksaan LED (waktu pengerjaan yang tidak tepat)
-          Adanya bakteri yang menyebabkan eritrosit menjadi cepat membentuk rouleaux
e.       Faktor suhu
Sebaiknya LED dikerjakan pada suhu 22-27o C. Pada suhu rendah, viskositas meningkat dan LED menurun.
2.      Manfaat Laju Endap Darah dalam Klinik
LED merupakan reaksi non spesifik dari tubuh. Dikatakan demikian karena LED dapat meningkat pada penyakit-penyakit atau keadaan patologis apa saja, dimana terdapat reaksi-reaksi degenerasi, jaringan supurasi atau nekrosis. LED dalam klinik bermanfaat :
-          Mengetahui respons terhadap trauma, inflamasi atau kehamilan
-          Mengetahui reaksi inflamasi akut baik lokal maupun sistemik, inflamasi kronik
-          Membantu diagnosis perjalanan penyakit dan membantu keberhasilan terapi kronik, misalnya arthritis rheumatoid dan tuberculosis
-          Mengetahui ada tidaknya kelainan organik pada penderita yang menunjukkan gejala tidak khas dan tidak ada kelainan pemeriksaan fisik

3.      Metoda Pemeriksaan Laju Endap darah
a.       Wintrobe
a.       Sampel yang digunakan berupa darah EDTA atau darah Amonium-kalium oksalat. Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.
b.      Sampel dimasukkan ke dalam tabung Wintrobe menggunakan pipet Pasteur sampai tanda 0. Jagalah sampai ada gelembung atau busa.
c.       Letakkan tabung dengan posisi tegak lurus.
d.      Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm menurunnya eritrosit.
HARGA NORMAL :
Metode Wintrobe :
1.         Pria : 0 - 10 mm/jam
2.         Wanita 0 - 15 mm/jam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar