Pages

flagcounter 2

free counters

Pages - Menu

Selasa, 29 Mei 2012

Virus komputer dan Android ( MALWARE )


Malware kependekan dari perangkat lunak berbahaya, terdiri dari pemrograman (kode, script, konten aktif, dan perangkat lunak lain) yang dirancang untuk mengganggu atau menolak operasi, mengumpulkan informasi yang mengarah pada hilangnya privasi atau eksploitasi, atau mendapatkan akses tidak sah ke sumber daya sistem, atau yang lain menunjukkan perilaku kasar.
Macam-macam ”malware” atau ”malcode”
Ada beberapa nama atau tipe selain virus yang mampu merusak seluruh jenis perangkat lunak yang dikenal di dunia komputer antara lain: Virus, Worm, Wabbit, Keylogger, Browser Hijacker, Trojan Horse, Spyware, Backdoor, Dialer, Exploit dan rootkit. Perbedaan nama-nama disesuaikan dengan jenis pengrusakan yang dilakukannnya pada sebuah PC.
Cara Mengatasi Malware virus
Untuk menangkis serangan virus atau malware ke android, sebenarnya ada beberapa trik sederhana yang bisa kita terapkan, diantaranya adalah:
1.    Manfaatkan aplikasi keamanan bawaan HP. Biasanya, dapat ditemukan dan diatur dari menu Settings >> Locations & security.
2.    Gunakan aplikasi keamanan buatan pihak ketiga yang cukup direkomendasikan.
3.    Selalu gunakan aplikasi resmi yang tersedia di Android Market.
4.    Cek informasi dari pembuat aplikasi, dan pastikan data informasi yang ditampilkan cukup lengkap dan jelas, termasuk reputasi yang dimiliki si developer.
5.    Cek rating dan review aplikasi yang ingin di unduh. Umumnya, aplikasi yang berisi malware hanya memiliki sedikit reputasi.
6.    Pastikan otorisasi terhadap data pribadi benar-benar telah di pahami, sebelum anda menginstal aplikasi.
7.    Malwarebytes Anti-Malware adalah alat yang sangat efektif freeware antimalware.
Cara Menghapus Malware / virus
Ada 2 cara untuk menghapus virus tersebut.
1.    Dengan menggunakan Antivirus yang terupdate. Antivirus yang sudah bisa mengenali virus tersebut (Penulis cuma mempunyai 3 antivirus ini) yaitu : 1. AVG : mendeteksinya sebagai VBS Worm. AVG akan menghapus semua duplikat shortcut folder dan file-file utama virus tadi. 2. Norton Antivirus 2009 : mendeteksinya sebagai VBS Runauto. Norton akan menghapus file thumb.db di seluruh drive C. Anda bisa menghapus file Autorun.inf dan semua duplikat shortcut folder secara manual. 3. Antivir Avira Premium : mendeteksinya sebagai malware DR/Agent.JP.4. Antivir akan menghapus file thumb.db di seluruh drive C. Anda bisa menghapus file Autorun.inf dan semua duplikat shortcut folder secara manual.
2.    Dengan cara manual.
  • 1. Matikan system Restore.
  • 2. Matikan proses virus wscript.exe dengan menggunakan tool CProcess / CurrProcess (anda bisa download melalui google). Jalankan CProcess, cari pada tab process name wscript.exe kemudian klik kanan dan klik kill selected procesess.
  • 3. Buka windows explorer, klik menu tool option, folder option, view, klik show hidden files and folders, klik / hapus tanda centang pada Hide extensions for known file types dan juga Hide protected operating system files.Klik OK.
  • 4. Buka my documents. Hapus file database.mdb.
  • 5. Klik tombol Search. Klik All Files and Folders. Pada bagian All or part of the file name ketik : thumb.db, pada bagian Look in klik my computer. Hapus semua file yang telah ditemukan. Ulangi langkah di atas dan hapus semua file yang ditemukan lagi.
  • 6. Klik tombol Search. Klik All Files and Folders. Pada bagian All or part of the file name ketik : Autorun.inf, pada bagian Look in klik my computer. Hapus semua file yang telah ditemukan. Ulangi langkah di atas dan hapus semua file yang ditemukan lagi.
  • 7. Pada langkah 6 sebenarnya virus sudah hilang atau tidak aktif lagi tapi masih ada sisa shortcut duplikat folder yang dibuat oleh virus/malware tadi.
  • 8. Kalau anda ingin menghilangkannya juga, anda harus hati-hati sekali antara shortcut yang dibuat oleh virus dengan shortcut pada bawaan windows. Ciri dari shortcut folder yang dibuat oleh virus yaitu ketika kita menunjuk folder tersebut maka akan muncul link dari shortcut tersebut yaitu ke arah windows/system32. Itulah shortcut yang harus kita hapus.
  • 9. Cara mencari shortcut folder yaitu : Klik tombol Search. Klik All Files and Folders. Pada bagian All or part of the file name ketik : *.lnk, pada bagian Look in klik my computer. Anda harus pilih berdasarkan dari ciri-ciri dari shortcut folder yang dibuat oleh virus di atas tadi.
  • 10. Anda bisa menghapus registry yang dibuat oleh virus tadi dengan menggunakan tool HijackThis. (Bisa download lewat google). Klik Scan system only dan cari di bagian HKCU\…\… database.mdb, HKLM\…\…. yang berkaitan dengan cd windowsXP (saya lupa nama panjangnya, juga untuk yang ini kadang ada kadang juga tidak), juga HKCU\…\…. disableregedit=1. klik tombol fixed.
  • 11. Sekarang restart komputer anda. Sebenarnya jika kita tidak menghapus registry tadi (langkah 10) tidak masalah, tapi pada waktu restart windows akan muncul 2 kotak dialog yang intinya yang pertama mencari file database.mdb yang kita hapus tadi, yang kedua diminta memasukkan cd windowsxp. klik Ok aja uda ga masalah. Kemudian kemungkinan regedit kita akan didisable oleh virus tadi. Ini juga ga bermasalah jika anda ga sering otak-atik registry windows. Metode Untuk menangkal virus datang lagi.



Rabu, 23 Mei 2012

pemeriksaan tinja ( feses )


Feses biasanya hanya dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan harus segera dibuang. Tetapi, sisa dari isi perut ini (bowel movements) dapat memberikan informasi penting pada dokter mengenai apa yang terjadi ketika anak mengalami masalah di perut, usus, atau di bagian lain dari sistem pencernaan. Dokter mungkin akan meminta contoh feses untuk dites atas beberapa kemungkinan penyebab termasuk:
  • Alergi atau peradangan di tubuh, untuk evaluasi terhadap alergi protein susu pada bayi.
  • Infeksi, yang disebabkan oleh beberapa jenis bakteri, virus, atau parasit yang menyerang sistem pencernaan.
  • Masalah pencernaan seperti malabsorpsi tertentu seperti gula, lemak, atau bahan gizi lainnya.
  • Perdarahan di dalam saluran gastrointestinal.
Alasan paling umum pengujian feses adalah untuk menentukan apakah ada satu jenis bakteri atau parasit yang menginfeksi usus. Banyak organisme sangat kecil yang hidup di dalam usus. Hal ini normal saja karena organisme ini memang diperlukan untuk pencernaan. Tetapi, kadang usus dapat terinfeksi oleh bakteri atau parasit jahat yang menjadi penyebab beberapa macam kondisi seperti diare berdarah. Jika begitu, mungkin akan diperlukan pemeriksaan terhadap feses di bawah mikroskop, membiakkannya (kultur), dan melakukan tes-tes lain untuk mencari penyebab dari masalah yang terjadi.
Terkadang feses juga dianalisa untuk mengetahui zat-zat yang terkandung di dalamnya. Contoh dari analisa feses juga untuk memeriksa kandungan lemak dalam feses. Normalnya lemak akan habis diserap dari usus sehingga feses sama sekali tidak mengandung lemak. Namun di beberapa gangguan pencernaan, lemak tidak sepenuhnya diserap dan terbuang bersama feses.
Sebuah analisis feses adalah serangkaian tes dilakukan pada sampel (kotoran) tinja untuk membantu mendiagnosa kondisi tertentu yang mempengaruhi saluran pencernaan .Kondisi ini dapat mencakup infeksi (seperti dari parasit , virus , atau bakteri ), penyerapan gizi yang buruk, atau kanker .
Untuk analisis feses , sampel tinja dikumpulkan dalam wadah yang bersih dan kemudian dikirim ke laboratorium. Analisis laboratorium meliputi pemeriksaan mikroskopis, tes kimia, dan tes mikrobiologis. Tinja akan diperiksa untuk warna, konsistensi, berat badan (volume), bentuk, bau, dan adanya lendir. Tinja dapat diperiksa untuk tersembunyi (gaib) darah , lemak, daging serat, empedu , sel darah putih , dan gula disebut mengurangi zat.. Para pH feses juga dapat diukur. Sebuah bangku budaya ini dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri dapat menyebabkan infeksi.
Analisis feses dilakukan untuk:
  • Membantu mengidentifikasi penyakit pada saluran pencernaan, hati , dan pankreas . Beberapa enzim (seperti tripsin atau elastase) dapat dievaluasi dalam tinja untuk membantu menentukan seberapa baik pankreas berfungsi.
  • Membantu menemukan penyebab gejala mempengaruhi saluran pencernaan, termasuk berkepanjangan diare , diare berdarah, peningkatan jumlah gas, mual , muntah, kehilangan nafsu makan, kembung , sakit perut dan kram, dan demam .
  • Layar untuk kanker usus besar dengan memeriksa tersembunyi (gaib) darah.
  • Carilah parasit, seperti cacing kremi atau Giardia lamblia .
  • Carilah penyebab infeksi, seperti bakteri, sebuah jamur , atau virus.
  • Periksa penyerapan miskin nutrisi oleh saluran pencernaan ( malabsorpsi sindrom). Untuk tes ini, tinja semua dikumpulkan selama periode 72-jam dan kemudian diperiksa untuk lemak dan serat daging. Tes ini disebut koleksi 72-jam tinja atau tes kuantitatif lemak tinja.
Mengambil sediaan feses
Tidak seperti kebanyakan tes laboraturium lain, contoh feses harus diambil di rumah oleh pihak keluarga dari anak yang sedang sakit, bukan oleh petugas medis. Berikut adalah beberapa tips untuk mengambil contoh feses dari anak Anda:
  • Mengambil feses dapat merepotkan, jadi gunakan sarung tangan latex dan cuci tangan Anda dan anak Anda setelahnya.
  • Banyak anak kecil yang menderita diare tidak selalu dapat memberitahu orangtuanya ketika ia akan mengeluarkan tinjanya. Penutup plastik berbentuk topi dapat digunakan untuk mengambil sediaan feses. Alat pengumpul ini dapat dengan cepat diletakkan di atas toilet atau di dubur anak untuk mengambil feses. Menggunakan alat pengumpul seperti ini dapat mencegah feses terkontaminasi oleh air atau kotoran lain. Jika feses terkontaminasi dengan urin maka pengambilan contoh feses perlu diulang. Selain itu, jika Anda tidak dapat mengambil feses anak Anda sebelum feses menyentuh bagian dalam toilet, maka pengambilan perlu diulang. Mengambil feses yang sudah masuk ke dalam toilet tidak memberikan sediaan tinja yang bersih untuk dianalisa.
  • Cara lain mengambil sampel feses adalah dengan menempatkan pembungkus plastik di bawah penutup toilet. Kemudian pindahkan contoh feses ke tempat yang bersih dan tertutup untuk dibawa ke laboraturium. Plastik pembungkus juga dapat digunakan untuk melapisi popok bayi atau anak yang belum bisa menggunakan toilet.
Jumlah Tinja  
Rata-rata tinja basah orang dewasa yang dikeluarkan setiap harinya adalah 80-170 gram ( rata-ratanya 100 gram ). Pada orang yang mengkonsumsi banyak sayuran bisa sampai 350 gram setiap harinya, terdiri atas 75 gram zat padat dan sisanya dalam bentuk air. Sementara itu orang yang kelaparan mengeluarkan tinja hitam kehijauan seberat 7-8 gram. Zat padat hanya terdiri atas 25 persen dari seluruh tinja yang seluruhnya terdiri atas :
·         Sisa makanan
·         Sisa dari usus dan sekrosi saluran cerna
·         Bakteri, yang terdiri atas l/3 berat tinja kering
·          Elemen dari bermacam-macam sel
·          Zat yang di ekskresikan ke usus. Mukus normal ada dalam jumlah kecil, tapi bisa sampai banyak sekali pada pasien disentri.





Selasa, 22 Mei 2012

Laju Endap Darah metode Wintrobe



1.      Pengertian
Laju Endap Darah (LED) atau Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) menyorot pada eritrosit, yaitu menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrosit dengan plasma. Darah dengan antikoagulan yang dimasukkan ke dalam tabung yang berlumen kecil dan diletakkan tegak lurus akan menunjukkan pengendapan eritrosit dengan kecepatan yang ditentukan oleh rasio permukaan : volume eritrosit. Pengendapan sel ini yang disebut laju endap darah bertambah cepat bila berat sel meningkat, tetapi kecepatan akan berkurang bila permukaan sel lebih luas. Sel-sel kecil mengendap lebih lambat daripada sel-sel yang menggumpal, karena bila sel-sel menggumpal, peningkatan berat gumpalan lebih besar daripada peningkatan luas permukaan. Kecepatan pengendapan darah diukur dalam kolom plasma. Pengendapan sel ini yang disebut dengan Laju Endap Darah  (Siti Boedina Kresna, 1994).
Dalam darah normal nilai LED relatif lebih kecil karena pengendapan eritrosit akibat tarikan gravitasi diimbangi oleh tekanan ke atas akibat perpindahan plasma. Bila viskositas plasma tinggi atau kadar kolesterol meningkat, tekanan ke atas mungkin dapat menetralisi tarikan ke bawah terhadap setiap sel atau gumpalan sel. Sebaliknya, setiap keadaan yang meningkatkan penggumpalan atau perlekatan sel satu dengan yang lain akan meningkatkan LED.
Adanya makromolekul dengan konsentrasi tinggi di dalam plasma, dapat mengurangi sifat saling menolak di antara sel eritrosit, dan mengakibatkan eritrosit lebih mudah melekat satu dengan yang lain, sehingga memudahkan terbentuknya rouleaux. Rouleaux adalah gumpalan eritrosit yang terjadi bukan karena antibodi atau ikatan konvalen, tetapi karena saling tarik-menarik di antara permukaan sel. Bila perbandingan globulin terhadap albumin meningkat atau kadar fibrinogen sangat tinggi, pembentukan rouleaux dipermudah hingga LED meningkat.
a.       Faktor eritrosit sendiri
LED ↑ pada keadaan : makrositosis, anemia, rouleaux formasi
LED ↓ pada keadaan : mikrositosis, poikilositosis, polisitemia
b.      Faktor plasma
Yang meningkatkan LED :
-          Kolesterol : bila kadar kolesterol meningkat à eritrosit lebih mudah melekat satu dengan yang lainnya à LED meningkat
-          Fibrinogen : fibrinogen yang tinggi à pembentukan rouleaux sangat mudah terjadi à LED meningkat
-          Globulin : bila globulin terhadap albumin meningkat à LED meningkat
Yang menurunkan LED :
-          Albumin
Pembentukan rouleaux tergantung dari komposisi protein plasma dan perubahan protein plasma akan mempengaruhi LED, karena itu kadar albumin yang tinggi menyebabkan LED menurun.
-          Lecitin
c.       Faktor viskositas
Bila viskositas meningkat à LED ↓
d.      Faktor teknik
-          Posisi tabung yang tidak vertikal
-          Perbandingan antara darah dengan antikoagulan
-          Faktor pemeriksaan LED (waktu pengerjaan yang tidak tepat)
-          Adanya bakteri yang menyebabkan eritrosit menjadi cepat membentuk rouleaux
e.       Faktor suhu
Sebaiknya LED dikerjakan pada suhu 22-27o C. Pada suhu rendah, viskositas meningkat dan LED menurun.
2.      Manfaat Laju Endap Darah dalam Klinik
LED merupakan reaksi non spesifik dari tubuh. Dikatakan demikian karena LED dapat meningkat pada penyakit-penyakit atau keadaan patologis apa saja, dimana terdapat reaksi-reaksi degenerasi, jaringan supurasi atau nekrosis. LED dalam klinik bermanfaat :
-          Mengetahui respons terhadap trauma, inflamasi atau kehamilan
-          Mengetahui reaksi inflamasi akut baik lokal maupun sistemik, inflamasi kronik
-          Membantu diagnosis perjalanan penyakit dan membantu keberhasilan terapi kronik, misalnya arthritis rheumatoid dan tuberculosis
-          Mengetahui ada tidaknya kelainan organik pada penderita yang menunjukkan gejala tidak khas dan tidak ada kelainan pemeriksaan fisik

3.      Metoda Pemeriksaan Laju Endap darah
a.       Wintrobe
a.       Sampel yang digunakan berupa darah EDTA atau darah Amonium-kalium oksalat. Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.
b.      Sampel dimasukkan ke dalam tabung Wintrobe menggunakan pipet Pasteur sampai tanda 0. Jagalah sampai ada gelembung atau busa.
c.       Letakkan tabung dengan posisi tegak lurus.
d.      Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm menurunnya eritrosit.
HARGA NORMAL :
Metode Wintrobe :
1.         Pria : 0 - 10 mm/jam
2.         Wanita 0 - 15 mm/jam