CAIRAN OTAK ( LCS ) (dr.
Nyoman Suci Widyastii)
Cairan otak ialah cairan jernih, tak berwarna yang 70
% dibuat oleh plexus choroideus di dalam ruang atauventrikel otak melalui transport akitf dan
ultrafiltrasi, sedangkan 30% dibentuk pada tempat lain, termasukdpedim ventrikel dan rongga subarachnoid. Cairan otak
ini pada orang dewasa diproduksi 500 ml setiap hari (21 ml/jam), walaupun hanya kurang lebih 120 ² 150
mll saja yang bersirkulasi.
Volume cairan otak pada neonates
kurang lebih 10 ² 60 ml. seluruh cairan otak diganti secara lengkap kira-kira
tiga kali sehari.Cairan otak
bersirkulasi lambat dari tempat produksi di ventrikel, keluar melalui foramina
Lushka dan Magendie pada ventrikel IV, bersirkulasi ke rongga-rongga yang mengelilingi hemisfer serebral dan
medulla spinalis lalu direseorbsi melalui villi
pada sinus dural, masuk kembali ke vena. Laju produksi cairan otak tersebut tidak tergantung pada gradient tekanan
cairan otak vena, sedangkan resorbsi bergantung pada graien tekanan antara cairan otak dan darah vena
pada sinus dural (normal : 60 - 80 mm air).Tekanan cairan otak normal dijaga dengan absorbs cairan otak dalam jumlah
yang sama denganproduksinya. Sumbatan
akan menyebabkan peningkatan jumlah cairan otak, menyebabkan hidrosephaluspada bayi dan anak, atau peningkatan tekanan cairan
otak pada orang dewasa. Dari semua factor yangmengatur tingkat tekanan cairan otak, tekanan vena adalah yang terpenting,
karena cairan yang terabsorbsipada
akhirnaya akan mengalir ke system vena.Cairan
otak dapat mendifusikan tekanan akibat hantaman keras pada tengkorak yang
mungkinmenyebabkan cedera berat,
sehingga cairan otak ini dapat berfungsi sebagai peredam kejut hidrolik(hydraulic shock absorber). Cairan otak juga membantu
regulasi tekanan intracranial sehingga tak mudah berfluktuasi terhadap aliran darah, dan mengangkut nutrient dan produk
sisa.Hamper semua konstituen yang ada di
plasma darah, juga ditemukan dalam kadar merah di cairan otak,kecuali kadar chloride yang biasanya selalu tinggi.
Akan tetapi, dalam susunannya cairan otak tidak boleh dipandang sama dengan cairan yang terjadi karena
proses ultrafiltrasi dari plasma darah saja, oleh karena disamping proses filtrasi, juga terdapat factor
sekresi dari plexus choroideus. Cairan otak bukanlah transudat semata.Beberapa penyakit dapat membuat elemen-elemen yang seharusnya dihambat
oleh sawar darah-otak dapat menembus
sawar tersebut. Erirosit dan lekosit dapat masuk ke cairan otak, bila terjadi
rupture pembuluh darah atau reaksi
menigeal terhadap iritasi. Bilirubin, secara normal tidak ditemukan, tetapi
dapat ditemukanpada cairan spinal pasca
perdarahan intra cranial. Sawar darah cairan otak jga dapat terbuka secarareversible pada hipertensi, kejang, hiperkapnia, dan
injeksi bahan kontras radiografik.
FUNGSI
LUMBAL
Cairan otak biasanya didapatkan dengan pungsi ke dalam cavum
subarachnoidale bagian lumbal. Selain ditempat
tsb. Juga pungsi suboccipital ke dalam cistern magna atau pungsi ventrikel,
sesuai dengan indikasi kinik. Saccus
lumbalis antara L4-L5 merupakan lokasi pungsi yang palin sering dikerjakan,
karena pada lokasi tersebut terdapat
pooling cairan otak dan hamper tidak mungkin menimbulkan cedera systemsaraf. Pada anak-anak spinal cord berada lebih caudal
dari orang dewasa, yaitu pada L3-L4 sampai usia 9bulan, saat medulla spinalis pada posisi L1-L2 dan harus dilakukan pungsi
lumbal pada posisi lebih rendah dibandingkan
orang dewasa. Pengeluaran cairan otak dapat menimbulkan nyeri kepala. Hal itu
disebabkan saat cairan mengalir dari
ventrikel atau rongga subarachnoid, ujung saraf bebas di sekitar pembuluh utama furameter teregang-sebagai akibat otak yang kolaps
sebagian akan menarik meningen.
Pungsi lumbal dilakukan dengan maksud diagnostic atau untuk
melakukan tindakan terapi, antara lain :
1.
Untuk
memeriksa cairan otak, untuk menyingkirkan diagnosis banding, dan menegakkan
diagnosismisalnya pada kasus suspek
meningitis ataupun perdarahan intra cranial.
2.
Untuk
menentukan tekanan cairan otak, untuk mencatat gangguan aliran cairan otak, ataumenurunkan tekanan, dengan jalan mengurangi volume
cairan otak.
3.
Untuk
memasukkan obat-obat anestesi, obat tertentu (misalnya methotrecxate untuk
leukemiameningeal, ampthericin pada
meningitis fungal) dan media kontras x-ray.Pada hamper semua kasus, pungsi lumbal dilakukan secaraa elektif
(terprogram).
Pungsi lumbal elektif dilakukan pada pagi hari, pada pasien yang telah puasa
sepanjang malam. Hal ini disebabkan karena padapagi hari seluruh staf laboratorium dan konsltan berada di tempat sehingga
dapat melakukan pemeriksaansecepatnya,
serta karena evaluasi kadar glukosa cairan emergency dilakukan pada pasien dengan
suspekmeningitis, perdarahan
subarachnoid atau leukemia yang mengenai susunan saraf pusat.
Kontraindikasi :
1. Peningkatan tekanan intracranial, pada beberapa kasus
dengan pasien koma, perdarahan intracranial
atau suspek meningitis sangat perlu dilakukan pngsi lumbal untuk menegakkan diagnosis, sehingga boleh dilakukan pungsi lumbal
dengan sangat berhati-hati.
2. Suspek infeksi epidural.
3. Infeksi atau penyakit kulit berat pada area lumbar,
yang akan menyebabkan infiltrasi cairan otak dan komplikasi infeksi.
4. Persoalan psikiatrik berat atau nyeri pinggang kronik
pada pasien neurotic
Kompliasi pungsi lumbal :
a)
Herniasi
uncus melalui tentorium atau cerebellar tonsils melalui foramen magnum pada
pasiendengan tekanan intra cranial yang
tinggi. Edema papil bukan kontraindikasi mutlak.
b)
Pata tumor
medulla spinalis, dapat terjadi progresi paresis atau paralysis
c)
Pada
pasien dengan gangguan pembekuan darah atau mendapat terapi anti koagulan,
pungi lumbaldapat menyebabkan hematom ekstra
dural atau subdural. Kondisi ini bukan kontraindikasi mutlak.
d)
Pada
pasien sepsis, perforasi meningen akan meningkatkan kemungkinana terjadinya
meningitis.Bila pasien diduga sepsis,
maka sebelum dilakukan pungsi lumbal harus dilakukan kultur darahterlebih dahulu.
e)
Pada
bayi/balita pungsi lumbal dapat menyebabkan kematian yang disebabkan karena
pereganganyang ekseseif dan obstruksi
tracheal karena penekanan kepala.
f)
Bila tak
digunakan stylet, maka dapat tumbuh tumor epidermoid setelah selang 2 ² 10
tahun.
g)
Infeksi
h)
Nyeri
kepala. Nyeri ini disebabkan kebocoran lubang penusukan pasca pungsi lumbal
(13-32 %kasus). Pencegahannya ialah
dengan cara menggunakan jarum dengan stylet berukuran kecil(22gauge).Tekanan Cairan OtakHarga normal : 75 ² 150 mm air pada posisi lateral decupitus30 ² 40 cm air pada posisi duduk
Tekanan cairan otak secara langsung berhubungan denan tekanan vena
juguler dan vertebral yangberhubungan
dengan sinus-sinus dural intra cranial dan spinal.
a)
Implikasi
klinis tekanan meningkat.
b)
Massa
intra cranial (tumor, abces, perdarahan intra cerebral).
c)
Meningitis
tuberculosa atau purulenta
d)
Proses
inflamasi ringan.
e)
Encephalitise.
f)
Gagal
jantung kongestif.
g)
Obstruksi
vena cava superior akut.
h)
Obstruksi
sinus-sinus vena intracranial karena thrombosis.
i)
Hipoosmolalitas karena hemodialisis.
j)
Gangguan
resorbsi cairan otak karena peningkatan kadar protein, misalnya karena
perdarahansubarachnoid.
k)
Edema
serebral
Tekanan turun :
·
Tumor yang
obstruktif atau menekan rongga sbarachnoid spinal.
·
Koma
diabetic.
·
Kolaps
sirkulasi.
·
Dehidrasi
berat.
·
Hiperosmolalitas akut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar